Ads Header

Anda akan Membaca Cerpen, Coretan asal jadi,Foto-foto pribadi, Curahan Pikiran yang biasa-biasa saja dan pastinya anda tidak akan menemukan Cerpen Kelas Dunia...Masih nekat ingin membacanya? Silahkannnnn.......Jika berkenan Silahkan Komentar

Pages

Rabu, 09 Februari 2011

nO TiTle
By: Ngolu G.M
(#1)
Keringat bercucuran, terpancar keletihan dari raut wajah keriput
Walau terik luar biasa angkuh, tak membuat semangat Si Ibu menjadi kecut
Blok demi blok …… mengais setiap tong sampah yang dilaluinya
Tak perduli dengan tatapan aneh disekitarnya
Tak perduli dengan cibiran-cibiran setan yang selalu menyertainya

Lapar yang menggila adalah sahabat sejatinya
Haus dan dahaga adalah teman dari sahabat sejatinya
Senyum menyungging dari bibirnya.. manakala barang-barang bekas dari tong sampah
Menyambutnya…..Selalu dengan senyum….. senyum yang sangat ramah
Selalu menantikan dirinya, selalu menantikan kunjungannya
Dengan semangat yang tak pernah padam dia memeluk apa yang telah ditemuinya

Kala senja tiba semangatnya terus membara
Permatanya yang menunggu.. keluarga yang setia menantinya
Terbayang dipelupuk matanya senyum lapar dari buah hatinya
Terbayang suaminya yang juga letih…..
Terbayang keriuhan anak-anak yang memanggilnya Ibu….
Walau terkadang dia sedih manakala Ingat akan anak perempuannya yang sudah 19 tahun
Hilang tanpa rimba….
Sejenak dia melupakannya……
Kembali dia merasakan kebahagiaannya..
Itulah kebahagiaannya, kebahagiaan mereka
Kebahagiaan yang tak bisa digantikan dengan apapun
Kebahagiaannya datang dari hati, dari senyum keluarganya yang selalu setia menanti…

(#2)
Keringat bercucuran, terpancar keletihan dari raut wajah cantik dibalik polesan kosmetik
Walau bising luar biasa gaduh, tak membuat semangat si gadis menjadi jatuh
Goyangan-demi goyangan seiring lagu dinikmatinya ……
Tak perduli dengan tatapan “ lapar” dan nafsu disekitarnya
Tak perduli dengan letak kancing blousenya yang semrawut
Semua dinikmatinya…
Alkohol dan kepulan asap adalah sahabat sejatinya
Dosa yang pekat senantiasa mengitarinya
Haus dan dahaga akan nafsu adalah teman dari sahabat sejatinya
Senyum menyungging dari bibirnya.. manakala “ temannya” memanggil
Menyambutnya…..Selalu dengan senyum…..
Senyum penuh nafsu setan
Selalu menantikan dirinya, selalu menantikan kunjungannya
Untuk sekedar “bercengkerama”
Dengan semangat yang tak pernah lelah dia memeluk apa yang telah “dijalaninya”


Kala subuh tiba dia dengan gontai melangkah
Menuju “ rumahnya”
“Mami” nya yang setia menunggu
Terbayang dipelupuk matanya senyum rakus dari sang mami…
Terbayang akan hari-hari yang akan dijalaninya lagi esok pagi
Terbayang keriuhan penghuni sekitar yang memanggilnya “ dolly”
Membuatnya sedih.. kotor…hina….
Walau terkadang dia tersenyum penuh makna manakala Ingat akan ibu yang sudah 19 tahun
Ditinggalkannya…
Sejenak dia melupakannya……
Kembali dia merasakan kesedihan yang amat dalam
Itulah kesedihannya
Kesedihan yang tak kan pernah hilang dari hidupnya
Kesedihan yang senantiasa mengikutinya……..
Kesedihan dari dalam lubuk hatinya yang terdalam,
Dari senyuman rakus “Mami”nya yang selalu setia menanti…..

Dedicated for: Pemulung Jalanan dan Pemulung “Hotel”an

0 komentar:

Posting Komentar